Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

Tawuran pelajar

0 komentar

BAB I

     PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi. Hampir setiap hari, berita itu menghiasi media massa. Bukan hanya tawuran antar pelajar saja yang menghiasi kolom-kolom media cetak tetapi tawuran antar warga, antar kaum beragama,antara polisi dan mahasiswa, sungguh menyedihkan. Inilah fenomena yang terjadi dimasyarakat kita.Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi-jadi semenjak terciptanya geng-geng dikalangan masyarakat. Perilaku angota geng yang tidak baik selalu dilakukan bahkan mereka tidak malu untuk memperpertontonkan ditengah-tengah masyarakat. Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa mengganggu ketenangan masyarakat. Sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng atau kelompok tersebut. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok. Tawuran dapat menyebabkan perpecahan di kalangan para pelajar.Tawuran merupakan suatu penyimpangan sosial yang berupa perkelahian
Sebagai seorang pelajar seharusnya kita tidak melakukan tindakan seperti itu apalagi kita adalah calon generasi masa depan. Banyak hal yang dapat memicu tawuran antar pelajar,  biasanya permusuhan antar sekolah dimulai dari masalah yang sangat sepele. Namun remaja yang masih labil tingkat emosinya justru menanggapinya sebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya dendam dengan rasa kesetiakawanan yang  tinggi sehingga para siswa tersebut akan membalas perlakuan yang disebabkan oleh siswa sekolah yang dianggap merugikan seorang siswa atau mencemarkan nama baik sekolah tersebut.  Kekerasan sudah dianggap biyasa bahkan para mahasiswa yang notabene orang  yang berpendidikan dalam memecahkan masalah selalu menggunakan kekerasan.  Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa kalangan  pelajar saat ini seolah-olah sangat leluasa untuk melakukan hal-hal yang bersifat anarkis dan premanis  yang jelas-jelas sangat bertentangan degas norma-norma yang berlaku. Tentunya perilaku ini sangat merugikan orang yang terlibat dalam tawuran tersebut.  Bahkan orang lain yang tidak terlibat juga merasakan dampak dari tawuran tersebut.


1.2 Rumusan Masalah
1. Sebutkan jenis-jenis kenakalan remaja?
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan tawuran pelajar?
3. Apa saja dampak dari tawuran pelajar?
4. Upaya apa saja yang dapat mengatasi tawuran pelajar?

1.3. Tujuan
Selain untuk memenuhi tugas, tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis kenakalan remaja, faktor-faktor yang dapat menyebabkan tawuran pelajar, dampak yang diakibatkan dari tawuran pelajar dan upaya untuk mengatasi tawuran pelajar sehingga sebagai remaja kita bisa membentengi diri kita untuk tidak melakukan tawuran pelajar.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis-jenis Kenakalan Remaja
Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian  dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu :
1. Delikuensi situasional yaitu  perkelahian yang  terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi.  Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.
2. Delikuensi sistematik yaitu para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah genk dan dari pembentukan genk inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya.

2.2   Faktor- faktor penyebab tawuran pelajar
Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan tawuran pelajar, diantaranya :

2.2.1. Faktor Internal
Faktor internal ini terjadi didalam diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semua pengaruh yang datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks. Maksudnya, ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai keberagaman lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang mengalami hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikir terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi para remaja juga memiliki andil dalam terjadinya perkelahian. Mereka biasanya mudah frustasi, tidak mudah mengendalikan diri, dan tidak peka terhadap orang-orang disekitarnya.

2.2.2  Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu, antara lain :

 2.2.2.1 Faktor Keluarga
Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama dari orangtua diterapkan. Jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan didalam keluarganya maka setelah ia tumbuh menjadi remaja maka ia akan terbiasa melakukan kekerasan tersebut. Selain itu ketidak harmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kekerasan yang dilakukan oleh pelajar. Suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja.
            Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk, 1994). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu  penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997). Jadi disinilah peran orangtua sebagai penunjuk jalan anaknya untuk selalu berprilaku baik.

2.2.2.2 Faktor Sekolah
Sekolah tidak hanya menjadikan para siswanya pandai secara akademik namun juga pandai secara akhlaknya. Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal ini dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya  disekolah tidak jarang ditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki cukup kesabaran dalam mendidik muridnya akhirnya guru tersebut menunjukkan kemarahannya melalui kekerasan sehingga hal inilah yang bisa saja ditiru oleh para siswanya. Disinilah peran guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang memiliki kepribadian yang baik.


2.2.2.3 Faktor Lingkungan
Lingkungan masayarakat juga menjadi salah satu penyebab tawuran pelajar karena dari lingkungan perilaku remaja dapat berubah sesuai ndengan lingkungan yang ditempati. Seorang remaja yang tinggal dilingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikan remaja tersebut ikut menjadi tidak baik begitu juga sebaliknya. Pergaulan dengan masyarakat sekitar juga dapat membentuk pola perilaku yang tidak baik melalui tindakan yang dilakukan yang menuju kearah yang negativ. Contohnya kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan dipikiran para remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi anarkis. Tidak adanya kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar disekitar rumahnya juga bisa mengakibatkan tawuran.

2.3 Dampak tawuran pelajar
Banyak hal yang diakibatkan dari tawuran pelajar, tak hanya meliputi pelajar yang ikut tawuran namun tawuran pelajar juga dapat merugikan masyarakat sekitar. Antara lain :
Ø  Kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban. Baik itu cedera ringan, cedera berat, bahkan sampai kematian
Ø  Masyarakat sekitar juga dirugikan. Contohnya : rusaknya rumah warga apabila pelajar yang tawuran itu melempari batu dan mengenai rumah warga selain itu masyarakat juga akan merasa resah akibat tawuran tersebut
Ø  Terganggunya proses belajar mengajar.
Ø  Menurunnya moralitas para pelajar.
Ø  Hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai

2.4  Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi tawuran pelajar 
Ø  Hal utama dimulai dari kesadaran pelajar untuk tidak melakukan tawuran dan peran orangtua harusnya lebih ditingkatkan lagi dalam mengawasi tingkah laku dan pergaulannya
Ø  Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar
Ø  Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar. Seperti hadirnya seorang guru, orangtua, dan teman sebaya yang dapat mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik
Ø  Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sedang mencari jati diri
Ø  Memfasilitasi para pelajar untuk baik dilingkungan rumah atau dilingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat  diwaktu luangnya. Contohnya  : membentuk ikatan remaja masjid atau karangtaruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat, mewajibkan setiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler disekolahnya
Selain hal-hal diatas yang dapat dilakukan, Kartini kartono pun menawarkan beberapa cara untuk mengurangi tawuran remaja, diantaranya :
Ø  Banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri dan melakukan koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun
Ø  Memberikan kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan sehat
Ø  Memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja zaman sekarang serta kaitannya dengan perkembangan bakat dan potensi remaja


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Delikuensi situasional dan delikuensi sistematik
2. Faktor internal ini terjadi didalam diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semua pengaruh yang datang dari luar, Sedangkan faktor eksternal yaitu pengaruh datang dari luar individu. Misalnya : faktor keluarga, lingkungan, dan sekolah.
3. Kerugian fisik meliputi pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban, masyarakat sekitar juga dirugikan, terganggunya proses belajar mengajar dan lain sebagainya.
4. Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar, menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar, memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang mencari jati diri, dan lain-lain.
3.2 Saran
Dengan mengetahui apa saja faktor penyebab tawuran pelajar dan dampak yang ditimbulkan dimasyarakat maka hendaknya kita lebih membentengi diri untuk tidak ikut dalam tawuran pelajar dan peran utama keluarga sebagai awal tempat pendidikan para pelajar harusnya mampu membentuk pola pikir yang baik selain itu perlu pengawasan yang ekstra terhadap tingkah laku dan pergaulan anaknya.

0 komentar: